Allah

Allah
Mari selalu dzikir kepada Allah setiap waktu

Minggu, 07 Agustus 2011

KAJIAN KITAB IHYA' 'ULUMUDDIN (EMPAT GOLONGAN YANG TERTIPU/GHURUR)

Orang-orang salaf dahulu sangat berhati-hati sekali dalam ketaqwaan. Sangat menjauhi kesyubhatan-kesyubhatan (apalagi yang haram). Mereka seringkali menangis, sebab menyesali dirinya sendiri yang tentu tidak luput dari dosa. Ini biasa terjadi saat mereka merenung dalam kesunyian atau kesendirian, Lalu bagaimana dengan diri kita??? yang tingkat ketaqwaan juga tingkat keilmuan sangat jauh dibanding ulama'-ulama' salaf, para ulama' mampu menyusun beberapa kitab dan tetap digunakan sampai sekarang, dan mereka pun orang-orang yang sangat tawadlu', tapi bagaimana dengan diri kita yang tinggal membaca dan memahami karya-karya mereka saja yang kadang masih kesulitan, tapi mengapa sudah merasa paling hebat dan mudah menyalahkan yang lain???Sungguh kebanyakan kita adalah golongan orang-orang yang tertipu, semoga dengan kajian Kitab Ihya' Ulumuddin ini, kita semua bisa muhasabah dan menjadikan diri kita lebih baik dari sebelumnya ^_^ Aamiin Allaahumma Aamiin ^_^

Ghurur adalah penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia ini, ghurur menurut bahasa artinya adalah tertipu daya, penyakit ghurur ini telah di jelaskan oleh Imam Ghazali dengan panjang luas sekali di dalam kitabnya “Ihya` Ulumuddin “

Penyakit ghurur ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakan orang yang menderitanya tidak merasa bahwa mereka terserang penyakit ghurur ini, kita tidak membicarakan ghururnya orang-orang kafir terhadap diri mereka atau kehidupan dunia ini, tetapi kita membicarakan penyakit ghurur yang diderita oleh umat Islam selama ini.

Imam Ghazali telah membagi ghurur ini kepada empat golongan :

1. Golongan ulama.
2. Golongan para Abid ( orang yang suka beribadah).
3. Golongan orang yang mengaku sufi.
4. Golongan orang yang memiliki harta , dan orang-orang tetipu daya dengan dunia.

1. Golongan ulama.

Penyakit ghurur ini tidak terlepas dari hati seorang ulama, bahayanya jika mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah terkena virus ghurur yang membahayakan, akhirnya tidak secepatnya untuk mengobati penyakit itu, penyakit ghurur ini menyerang dengan cepat sehingga si penderita "mati" dari rasa harapan dan kesadaran diri kepada Allah.

Seorang yang alim merasa bahwa ilmu itu adalah mulia, mengajarkannya kepada orang adalah perkara yang mulia pula, maka dia lalai dan tertipu daya dengan sibuk mengajarkan ilmu tanpa membekalkan amal ibadah dan mengamalkannya terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada orang lain, ini adalah penyakit ghurur.

Seorang yang alim merasa memiliki ilmu sehingga beliau merasa bahwa dirinya mesti di hormati dan disegani, ingin selalu dikedepankan dan di ketengahkan, keinginannya agar seluruh perkatannya didengar, seluruh perkataannya benar, ingin diangkat-angkat dan dipuja-puja, setiap orang mesti mencium tangannya, ini adalah penyakit ghurur.

Seorang ulama yang alim dengan ilmu syari`at dan selalu mengamalkannya kemudian mengajarkannya kepada orang lain, tetapi beliau tidak memahami ilmu makrifat kepada Allah, dengan alasan bahwa tidak ada ilmu tersebut, maka ini juga bagian dari orang yang memilki penyakit ghurur.

Seorang yang berhasil mengamalkan ilmunya , menjauhkan anggota tubuhnya dari segala maksiat, melaksanakan segala amalan ta`at, tetapi lupa membersihkan dirinya dan hatinya dari segala maksiat hati seperti hasad, riya`, takabbur, ini juga orang yang terserang penyakit ghurur.

Seorang ulama yang mengamalkan segala ta`at dan menjauhkan segala maksiat, beliau merasa bahwa dirinya bersih dan dekat dengan Allah, maka ini juga penyakit ghurur, sebab Allah lebih mengetahui keadaan hati para hambanya.

Seorang ulama yang sibuk dengan berjidal, berdebat, bukan untuk mencari kebenaran tetapi untuk mencari ketenaran dan kehebatan, bila mampu mengalahkan lawan maka dia tergolong orang yang hebat dan alim, ini juga tergolong penyakit ghurur.

Seorang ulama yang selalu berdakwah dan berceramah dengan menyampaikan untaian kata-kata yang indah, dapat menarik perhatian para pendengar, sehingga mendatangkan peminat-peminat yang banyak, pengikut yang setia, lupa dengan tujuan dakwah yang sebenarnya, sibuk hanya mencari ketenaran dan nama, penyakit ini juga tergolong ghurur.

2. Golongan 'Abid.

Kegiatan ibadah juga dapat membawa seseorang tertipu daya dengan diri sendiri sehingga bukan menjadikan diri semakin dekat dengan Allah bahkan membuat diri menjadi jauh, diantara contohnya :

Seseorang yang sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah dan fadhilah tetapi melupakan dan meninggalkan ibadah-ibadah wajib, seperti sibuk melaksanakan shalat sunnah malam tetapi meninggalkan shalat subuh karena ketiduran dan kelelahan ketika waktu malamnya atau senang dengan sholat tarawih tapi masih punya hutang sholat fardlu/belum diqodlo'.

Orang yang sibuk mengambil air wudhu` dan berlebih-lebihan di dalam membasuhnya disebabkan was-was yang datang didalam hati mengkabarkan bahwa wudhu`nya tidak sah, penyakit was-was yang menimpa pada setiap ibadah merupakan bagian ghurur juga.

Seseorang yang terlalu sibuk membaca al-Qur`an, tetapi tanpa mau memikirkan dan memahami segala makna-maknanya, sehingga tidak memahami apa maksud atau penjelasan-penjelasan dari yang ia baca setiap hari.

Seseorang yang sibuk dengan puasa setiap harinya, tetapi lidahnya selalui menceritakan aib orang lain, tidak pernah menjauhkan hatinya dari riya` dan penyakit-penyakit hati, puasanya selalu dibuka dengan makanan-makanan yang haram.

Seseorang yang menunaikan ibadah haji hanya karena ingin digelar dengan haji, tidak mengikhlaskan diri untuk melaksanakan amal ibadah haji, tidak meninggalkan segala kejahatan-kejahatan, melaksanakan ibadah haji agar dipandang orang dan dianggap orang kaya.

Seseorang yang mengamalkan Ibadah sunnah dan fadhilah merasakan ibadah tersebut nikmat dan lezat, mendapatkan ke khusyu'an, tetapi jika melaksanakan ibadah yang wajib dan fardhu tidak merasakan kenikmatan dan kekhyusu'an.

Seseorang yang melaksanakan zuhud dan ibadah , bertaubat dan berzikir, merasakan bahwa dia telah sampai kepda derajat kezuhudan, telah sampai kepda derajat makrifah kepada Allah, padahal hatinya masih tersimpan segudang kecintaan terhadap dunia, mengaharap pangkat dan kedudukan, mengharap pujian dan penghormatan.

3. Golongan orang yang mengaku sufi.

Seseorang yang mengaku sufi, menggunakan pakaian-pakaian tertentu, bergaya dengan gaya ulama-ulama sufi, berzikir dengan menari dan nyanyian-nyanyian pemenuh hawa nafsu, menganggap diri telah sampai kepada Allah, menganggap mendapat ilham dan kasyaf. inilah termasuk mereka yang tertipu/ghurur.

Seorang yang mengaku sufi, merasa telah berbuat zuhud dan wara`, memakai pakaian yang usang dan bau, mementingkan bersih hati, tetapi segala anggota tubuh kotor dengan maksiat dan dosa. ini adalah penyakit ghurur

Seseorang yang mengaku sufi, tetapi tidak mengikuti jalan para ulama-ulama pembesar sufi seperti Imam Abu Qosim al-Junaidi al-Baghdadi dan yang lainnya, mengaku telah sampai kepada fana` fillah dan baqa fi llah , tidak menjadikan al-Qur`an dan sunnah sebagai pegangan, menghina syariat dan memuja-muja hakikat. ini adalah penyakit ghurur

4. Golongan orang yang memiliki harta dan orang yang tertipu daya dengan dunia.

Seseorang yang menganggap bahwa harta dan uangnya yang mampu menyelamatkannya dan memuliakannya di permukaan dunia ini, harta merupakan pujaan dan ketinggian, memiliki harta berarti memiliki kebesaran dan kesenangan yang hakiki, sehingga lupa membayar zakat, menyantuni orang miskin, dan bisa berbuat sesuka hatinya. ini adalah penyakit ghurur

Seseorang yang membangun masjid, menyantun anak yatim, membantu korban bencana alam, tetapi ingin di puji dan di besar-besarkan kebaikannya, agar orang menyanjungnya dan menggelarnya seorang yang dermawan. ini adalah penyakit ghurur

dengan memahami hal yang demikian, semoga kita semua tidak termasuk golongan orang-orang yang terkena penyakit ghurur (tipu daya) penyakit yang menjadikan seorang hamba jauh dari ridlo Allah Ta'ala

6 komentar:

  1. Mohon Pencerahanya: Bagaimana dengan yang ini :Imam Ath Thurtusi Membongkar Kedustaan Kitab Ihya’ Ulumuddin atau juga yang ini : Mengenal Lebih Jauh Kitab IHYA ULUMUDDIN karya AL-GHAZALI
    Yang Merupakan Salah Satu Gudang Kemungkaran

    DIBACA: 5918 KALI.
    OLEH AL-USTADZ ABU ‘UTSMAN ‘ALI, LC.

    http://abunamira.wordpress.com/2011/10/07/imam-ath-thurtusi-membongkar-kedustaan-kitab-ihya-ulumuddin/

    http://www.alquran-sunnah.com/artikel/murajaa/494-mengenal-lebih-jauh-kitab-ihya-ulumuddin-karya-al-ghazali.html

    BalasHapus
  2. fidelista@ link yg kamu tunjukkan itu linknya orang wahabi.
    kalau orang wahabi memang selalu menyalahkan dan mengkafirkan siapa saja yg tidak sesuai dengan mereka.
    makanya jadi orang jngn SOK atuh.

    BalasHapus
  3. Org yg sk menyalahkan org dan selalu menganggap dirinya lebih bener dr org lain.. Itulah penyakit virus yg sgt berbahaya untuk dirinya... Hati2lah!!!!

    BalasHapus
  4. Imam Ghazali itu ulama besar, beliau itu wali Allah. Pemikiran beliau begitu cerdas dan hanya sedikit yang bisa menirunya. Dalam menulis ihya ulumudin saja beliau selalu membaca doa dan berharap bahwa yang ditulisnya itu adalah bimbingan dari Allah bukan dari nafsu, terus bagaimana bisa dibilang sesat?? setahu saya yang sesat itu ibnu taimiyah, bapak kesesatan, karena beliau terlalu fanatik dengan ajaran Abdul Wahab, bapak nya wahabi. Sebenarnya Abdul Wahab itu belajar kepada Imam Hambali, namun si Abdul Wahab terlalu extrem dalam pembelajarannya.. itu yang saya tau, semoga aswaja selalu jaya..

    mohon bantu saya dalam ngeshare ilmu aswaja di blog ana min di aepcorporation.blogspot.com mksih

    BalasHapus
  5. Aslkm. Video2 syarahan kitab Ihya' http://syarahihya.blogspot.com/

    BalasHapus
  6. http://ihya-ahamba.blogspot.com/

    ihya bahasa melayi indo

    BalasHapus