Bismillaahirrohmaanirrohiim 
Dalam istilah masyarakat Indonesia, Aswaja merupakan singkatan dari  Ahlussunnah wal jama'ah. ada tiga kata yg membentuk kata tersebut.
1. Ahl, berarti keluarga, golongan atau pengikut.
2. Al-Sunnah, yaitu segala sesuatu yg datang dari Nabi Muhammad yang berupa perbuatan, ucapan, dan pengakuan Nabi Muhammad.
3.  Al-Jama'ah, yaitu apa yg disepakati oleh para sahabat Rosulullah pd  masa Khulafaur Rosyidin (Abu Bakar, Umar bin Khottob, Utsman bin Affan  dan Ali bin Abi Tholib)
Kata al-Jama'ah ini diambil dari sabda  Nabi saw: "Barangsiapa yang ingin mendapatkan kehidupan yg damai di  surga, maka hendaklah ia mengikuti al-Jama'ah (HR. Tirmidzi dan Hakim,  hadits shohih menurut al-Dzahabi)
Syekh Abdul Qodir al-Jaelani (471-561 H) menjelaskan:
"Al-Sunnah  adl apa yg telah diajarkan oleh Rosulullah saw. (meliputi ucapan,  perilaku, serta ketetapan beliau). Sedangkan al-Jama'ah adalah segala  sesuatu yg telah menjadi kesepakatan para sahabat Nabi saw. pada masa  Khulafaur Rosyidin yang empat, yg telah diberi hidayah (mudah-mudahan  Allah memberi rahmat kpd mereka semua) (Al-Ghunyah li Tholibi Thoriq  al-Haqq, Juz 1, hal 80)
Lebih jelas lagi hadratus syekh KH.  Hasyim Asy'ari (1287-1336 H) menyebutkan dalam kitabnya Zidayat Ta'liqot  hal. 23-24, sebagai berikut:
"Adapun Ahlussunnah wal Jama'ah adalah  kelompok ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqh. Merekalah yg mengikuti  dan berpegang teguh dg sunnah Nabi saw. dan sunnah Khulafaur Rosyidin  sesudahnya. Mereka adalah kelompok yg selamat (al-Firqoh al-Najiyah).  Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut sekarang ini terhimpun dalam  madzhab yang empat, yaitu madzhab Hanafi, Syafii, Maliki dan Hanbali."
Pada  hakikatnya ajaran Nabi saw. dan para sahabatnya tentang aqidah itu  sudah termaktub dalam al-Qur'an dan Sunnah. Akan tetapimasih berserakan  dan belum tersusun secara sistematis. Baru pada masa setelahnya, ada  usaha dari ulama' Ushuluddin yg besar yaitu Imam Abu Hasan al-Asy'ari yg  lahir di Bashra tahun 260 H dan wafat tahun 324 H, juga Imam Abu Mansur  al-Maturidi yg lahir di Maturid, Samarkand, Uzbekistan, dan wafat tahun  333 H, Ilmu Tauhid dirumuskan secara sistematis agar mudah dipahami.  Kedua ulama' tersebut menulis kitab2 yg cukup banyak. Imam al-Asy'ari  misalnya, menulis kitab al-ibanah 'an Ushul al-Diniyah, Maqolat  al-Islamiyyin, dll. Sedangkan Imam al-Maturidi menulis kitab al-Tauhid,  Ta'wilat Ahl al-Sunnah, dll. Karena jasa yg besar dari kedua ulama'  tersebut, sehingga penyebutan Ahlussunnah wal Jama'ah selalu dikaitkan  dengan kedua ulama' tersebut.
Sayyid Murtadha al-Zabidi mengatakan:
"Jika  disebut Ahlussunnah wal jama'ah, maka yg dimaksud adl para pengikut  Imam al-Asy'ari dan Imam al-Maturidi (Ithaf al-Sadah al-Muttaqin, juz 2  hal. 6)
Pesantren2 di Indonesia secara umum mengajarkan Ilmu  Tauhid menurut rumusan Imam al-Asy'ari dan Imam al-Maturidi dengan  menggunakan kitab yg lebih sederhana dan ditulis oleh para pengikut  kedua imam tersebut, seperti kitab Kifayatul 'Awam, Ummul Barohain,  'Aqidatul 'Awam, dll.
Dari penjelasan di atas, dpt dipahami  Ahlussunnah wal jama'ah bukanlah aliran baru yg muncul sebagai reaksi  dari beberapa aliran yg menyimpang dari ajaran Islam yg sebenarnya.  Tetapi Ahlussunnah wal Jama'ah adalah Islam yang murni sebagaimana yg  diajarkan Nabi saw. dan sesuai dg apa yg telah digariskan dan diamalkan  oleh para sahabatnya.
Alhamdulillaahirobbil'aalamiin
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar